Saturday, January 1, 2022

"Manusia dan Kegelisahan" Ilmu Budaya Dasar, Universitas Gunadarma

 

Ilmu Budaya Dasar

"Manusia dan Kegelisahan"

DOSEN PENGAMPU: NURUL AZMI SE. MMSi




DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD SAHAL NURDIN 
(51421075)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAWA BARAT
2022

            PENGANTAR 

        Penulisan artikel ini mengkaji hubungan manusia dan kegelisahan beserta penjelasan serta contoh kasus. Penulisan ini berjenis penulisan artikel jurnal. Hasil penulisan menunjukkan bahwa hubungan manusia dan kegelisahan memiliki banyak bentuk dan karakteristiknya, serta di dalam penulisan ini juga terdapat usaha-usaha untuk mengatasinya.

A.   Pengertian Kegelisahan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kegelisahan mempunyai arti tidak tenteram, selalu merasa khawatir (tentang suasana hati), tidak tenang (tentang tidur), tidak sabar lagi dalam menanti, cemas dan sebagainya.

Maka dapat disimpulkan bahwa kegelisahan adalah hal yang menggambarkan seseorang tidak tenteram hati dan pikiran mau perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.

Kegelisahan sama artinya dengan kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Kegelisahan juga berhubungan dengan frustasi, di mana bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.

 

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Sigmund_Freud



Menurut Sigmund Freud seorang ahli psikoanalisa berpendapat bahwa kecemasan yang menimpa manusia dapat dibagi menjadi tiga macam yakni kecemasan objektif(kenyataan), kecemasan neurotik dan kecemasan moril.

a) Kecemasan Objektif

 Kecemasan objektif (kenyataan) adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Di sini bahaya dapat diartikan sebagai sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya.

Contohnya adalah seseorang  yang takut akan kegelapan, seseorang yang cemas akan serangga misalnya kaki seribu.

(b).    Kecemasan Neorotis (syaraf)

Kecemasan neorotif adalah kecemasan yang timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yaitu sebagai berikut.

(1)     Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan.

Kecemasan tersebut timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. 

Contoh kasus:

Misalkan seorang siswa yang gelisah karena ketika kenaikan kelas berbeda ruang kelas dengan teman-teman dekat yang pernah dikenalnya. Hal ini lah yang menyebabkan kecemasan karena penyesuaian diri.


(2)     Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia).

                 Maksudnya bahwa intensitas ketakutan melebihi proporsi yang sebenamya dari obyek yang ditakutkannya.

          Contoh kasus:

 Misalnya ini adalah pengalaman penulis sendiri karena mempunyai phobia yang unik yakni phobia dengan gunting kuku karena dahulu saat penulis kecil memiliki perasaan shock karena gunting kuku hingga kuku tersebut berdarah. Perasaan takut dan shock tersebut masih belum hilang sampai sekarang. 

                                                                        


(3)     Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya.

Reaksi gugup adalah perbuatan merendahkan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh sesorang meskipun ego dan superego melarangnya. Reaksi ini munculnnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. 

Contoh kasus:

Seseorang gugup sebab sebuah presentasi yang mau tidak mau harus dilakukan, karena belum menguasai materinya oleh seseorang tersebut. Maka sesorang tersebut merasa gugup.

 

            (c). Kecemasan Moril

Kecemasan moril adalah kecemasan karena pribadi seseorang yang memiliki bermacam-macam emosi antara lain seperti iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, dan rasa kurang. 

Contoh kasus:

Misalnya seseorang yang memiliki uang yang cukup dan tidak. Seorang tersebut memiliki kecemasan moril seperti rasa iri, rasa kurang, dan gelisah sekaligus. Ketidakmampuannya menyamai demikian menimbulkan kecemasan moril. 

Macam-macam kegelisahan :

1.Kegelisahan Negatif

Kegelisahan yang berlebih-lebihan atau yang melewati batas, yaitu kegelisahan yang berhenti pada titik merasakan kelemahan, di mana orang yang mengalaminya sama sekali tidak bisa melakukan perubahan positif atau langkah-langkah konkret untuk berubah atau mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Kegelisahan Positif

Kegelisahan dalam arti yang baik digunakan sebagai kesadaran yang dapat menjadi spirit dalam memecahkan banyak permasalahan, sebagai tanda peringatan, kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap bahaya-bahaya atau hal-hal yang datang secara tak terduga. 

B.   SEBAB DAN FAKTOR ORANG GELISAH

        Sebab orang gelisah adalah takut kehilangan hak-haknya. Hal ini adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.

Contoh kasus:

Bila ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir, gunung meletus, atau perampokan), orang tentu akan gelisah. Hal itu disebabkan karena bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa hak orang sekaligus, misalnya hak hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan, hak kemerdekaan hidup, dan mungkin hak nama baik. 

Faktor yang dapat menyebabkan kegelisahan adalah sebagai berikut.

1.  Cinta Diri

Cinta diri adalah kecintaan melampaui batas, perhatian berlebihan terhadap diri sendiri, dan sangat sensitif terhadap segala hal yang berkaitan dengan itu, sehingga ia tidak mendapati musibah yang lebih parah dari penyakit tersebut.

2.  Lalai dalam Mengingat Allah SWT

kelalaian seseorang dalam mengingat Allah SWT memiliki sebab yakni rasa was-was dalam keadaan tertentu. Dan akan muncul sebagai akibat berpaling dari (mencari) hikmah-Nya, dan menganggap rendah perintah serta larangan-Nya.

3.  Gejolak Hati

Kegalauan hati yang sangat keras akan hal-hal yang spele dan remeh disebabkan oleh sebab yang sama seperti pada nomor dua yakni perasaan was-was yang muncul pada keadaan tertentu.

4.  Rasa Takut dan Malu

Sifat malu merupakan salah satu di antara faktor penyebab was-was, sebab seorang pemalu adalah orang yang takut berdiam diri dan kelak akan kurang berkembang dalam bidang perilaku.

5.  Tidak Merasa Aman

Perasaan tidak aman merupakan faktor penyebab terjadinya was-was. Dengan kata lain, sebagian orang akan menderita was-was lantaran dirinya merasakan tidak adanya keamanan. Terkadang, perasaan semacam ini merupakan akibat dari lemahnya kepribadian dan tidak adanya kemampuan dalam mengendalikan diri.

6.  Jiwa yang Lemah

Kelemahan jiwa dalam diri seseorang dapat mencapai suatu taraf di mana ia sendiri kehilangan kekuatan untuk mengendalikannya sehingga kita mendapatinya dengan terpaksa menyerah dihadapan kejadian-kejadian yang dialaminya.

7.  Kemasyarakatan

Terkadang, dalam beberapa keadaan, was-was diakibatkan oleh faktor sosial di mana kita dapat melihat sebagian gejalanya ketika seseorang melakukan suatu perbuatan yang sama dengan orang lain dan selalu mengikutinya.

C.   USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN

Usaha-usaha mengatasi kegelisahan secara umum, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi. Selain itu, usaha-usaha mengatasi kegelisahan juga dapat menggunakan 3 cara seperti berikut.

  • Pertama, kita tanyakan kepada diri kita sendiri (introspeksi), akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi, mengapa hal itu terjadi. Apa penyebabnya dan sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan oleh kecemasan tersebut dan bila kita tidak dapat mengatasinya, kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya. 
  • Kedua, kita bersedia menerima akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sirna dalam jiwa kita. 
  • Dan yang ketiga, dengan bersama-sama berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya kecemasan, dengan demikian kita akan tidak merasakan lagi adanya rasa kecemasan atau kegelisahan dalam jiwa kita.

Jika cara di atas tidak bekerja maka untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya. kita harus percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha penyayang dan Maha Pengampun.

Contoh kasus:

    Dokter yang menghadapi istri dan anaknya yang sedang sakit, justru tidak dapat merasa tenang, karena ada ancaman terhadap haknya. Dokter tidak dapat berbuat apa-apa bila menghadapi keluarganya yang sakit, karena ia merasa khawatir. Dalam hal ini dokter itu harus bersikap seperti menghadapi pasien yang bukan keluarganya. 

D.      KETERASINGAN

Keterasingan berasal dari kata terasing dengan kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata keterasingan adalah hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dan pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.

Penyebab orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat. Keterasingan sifatya dapat dipaksakan oleh anggota masyarakat atau oleh institusi yang diciptakan oleh masyarakat kepada si pelaku. 

Keterasingan disebabkan oleh dua faktor, yaitu :

Faktor intern, atau fakor yang berasal dari dalam diri sendiri seperti merasa berbeda dengan orang lain, rendah diri, dan bersikap apatis dengan lingkungan.

Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri. Faktor ini pun biasanya bersumber pada faktor yang pertama.

Contoh kasus:

Dalam karya sastra Abdul Muis yang beıjudul “Salah Asuhan”, Hanafi yang berpendidikan Barat adalah tipe orang yang sombong, angkuh, tak menghormati orang lain. la menganggap rendah dan kolot masyarakat Minangkabau, sehingga ia terasing karena dikunci, tak disukai oleh masyarakat sekitarnya. Dikalangan teman-temannya sendiri ia dibenci dan dijauhi karena sifatnya yang membeda-bedakan teman-temannya. Ini terbukti ketika ia bersama istrinya Corrie de Busye mengadakan pesta makan malam di rumahnya di Jakarta, dengan mengundang teman-temannya tetapi yang diundang hanya teman-teman tamatan sekolah di Negeri Belanda Pembedaan seperti ini tak disenangi oleh teman-temannya, sehingga tak seorangpun yang hadir pada malam itu. Hanafi dan Corrie istrinya dalam keterasingan.

Kekurangan yang ada pada diri seseorang dapat juga membuat keterasingan. Karena ketidakmampuan atau karena membuat kesalahan. Ketidakmampuan atau kesalahan ini berpengaruh pada nama baik atau harga diri atau martabat orang yang bersangkutan. Ketidakmampuan disini meliputi kekurangan ilmu pengetahuan yang dimiliki ataupun ketidakmampuan fisik. Kurang ilmu pengetahuan ini disebabkan taraf pendidikannya yang belum sampai pada taraf tertentu yang dihadapinya sekarang.  

E.   KESEPIAN

Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.

Sebab terjadinya kesepian

     Sebab terjadinya kesepian adalah rasa frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. la lebih senang hidup sendiri.

Contoh kasus:

Pangeran Sidharta, ataupun raja Kapilawastu, meninggalkan istana, tempat kemewahan, kedamaian, dan ketidakpastian. Karena frustasi menyaksikan kontradiksi keadaan istana dengan keadaan luar istana yang penuh penderitaan, maka ia meninggalkan istana pergi ke tempat yang sepi, mencari hakekat hidup.

Hubungan Keterasingan dan Kesepian

     Bila kita perhatikan sepintas lalu keterasingan dan kesepian itu serupa tetapi tidak sama, namun ada hubungannya. Beda antara keduanya hanya terletak pada sebab akibat. Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman sepergaulan. Karena teman-teman menjauhi, maka orang yang bersikap sombong itu hidup terasing, terpencil dan keramaian hidup sehingga kesepian.

Dampak Kesepian

    Beberapa studi menunjukkan adanya kaitan antara kesepian dan isolasi dari kehidupan sosial dengan beragam macam penyakit fisik, dari kanker, penyakit jantung, peradangan hingga gangguan daya tahan tubuh. 

Tips Mengatasi Kesepian :

1. Tingkatkan rasa percaya diri .

        Setiap orang pernah merasakan kesepian, jadi bukan hanya Anda. Tidak ada yang salah dengan diri Anda jika suatu saat anda merasa kesepian, jadi tidak perlu merasa minder.

2. Bergabung dengan beberapa kegiatan dalam komunitas

      Seperti berolahraga di klub kebugaran, menjadi relawan dalam kegiatan sosial, ikut kelas menari, melukis, komunitas di dunia maya.

3. Berteman dengan orang yang punya sikap dan menganut nilai yang sejalan dengan Anda.

       Hal ini akan mengurangi friksi dan lebih cepat terjalin chemistry. Teman yang punya hobi sama dengan anda akan lebih menyenangkan karena banyak hal yang bisa dibahas bersama.

4. Belajar untuk lebih banyak mendengarkan daripada berbicara.

 Jika Anda hanya sibuk berbicara tentang kehebatan diri sendiri, lawan bicara akan merasa kurang nyaman karena tidak ada kesempatan untuk bertukar cerita. Hubungan interpersonal akan terjalin dengan baik jika ada in dan out  yang seimbang.

5. Keluarlah dari kamar dan lakukan kegiatan di ruang publik meskipun tidak ada temanyang bisa menemani saat itu.

     Pergi menonton di bioskop, menghadiri pameran, ke gym, nonton konser musik, naik sepeda mengitari kompleks tempat tinggal Anda, ke toko buku, atau sekedar window shopping di mal. Meskipun dilakukan sendiri, hal ini akan lebih baik daripada mengurung diri seharian di kamar dan hanya memandang tembok kosong kamar anda. Pasti lebih bete, kan. Kegiatan di ruang publik membuka peluang anda untuk bertemu dan berinte-raksi dengan orang lain.

6. Kadang kala kita merasa rindu bukan dengan orangnya saja tapi juga dengan kegiatanyang dilakukan bersama orang tersebut.

        Contohnya adalah ada restoran yang dulu sering Anda kunjungi bersama seseorang, atau setiap makan makanan tertentu, mengingatkan anda pada X, ada lagu yang menjadi favorit si Y, buku karangan penulis Z punya kesan yang dalam karena Anda punya memori di dalamnya. Jadi ketika mulai merasa kesepian, lakukanlah hal-hal yangmengingatkan anda pada seseorang (meskipun tanpa kehadiran orang tersebut) atau pada suatu situasi. Awalnya mungkin terasa aneh, tapi setelah itu anda akan terhibur oleh kenangan yang menempel pada objek atau kegiatan tersebut.

7. Miliki binatang peliharaan.

        Dengan memelihara binatang peliharaan, misal kucing. Kita akan memiliki kesibukan untuk merawatnya sehingga kita seolah-olah merasa bahwa kita tidak sedang sendirian.

8. Sediakan waktu untuk keluarga.

     Apakah itu dengan pasangan, anak, orang tua, kakak, adik, keponakan atau anggota keluarga besar lainnya. Selalu ada kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan bersama.

 9. Pergunakan waktu luang anda untuk mempelajari keahlian baru

     Seperti memainkan alat musik, melukis, menjahit, kursus masak, menari ataupun belajar bahasa asing. 

F.   KETIDAKPASTIAN

Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. 

G.  SEBAB-SEBAB TERJADI KETIDAKPASTIAN

 Dalam berpikir manusia selalu menerima rangsang-rangsang lain sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsang-rangsang baru. 

Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti adalah yakni.

        1.    Obsesi

Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan menentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.

Contoh kasus:

Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu saat terpikir olehnya ada kawannya yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu tidak hilang, tetapi justru menjadi-jadi. Apalagi setelah ia merugi.

      2.    Phobia

Phobia adalah rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.

Contoh kasus:

    Orang dengan Arachnofobia merasa tidak nyaman bila ada laba-laba, termasuk melihatnya di web. Gejala dapat berupa menangis, menjerit, sesak napas atau keringat berlebihan. 

       3.    Kompulasi

Kompulasi adalah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang senipa berkali-kali.

Contoh kasus:

a. Keinginan untuk mengambil barang (mencuri), padahal barang itu tak bermanfaat baginya, dan andaikan ingin membeli, mampu juga dia kleptomania)

b. Keinginan minum minuman keras. Orang itu bukan pemabuk, tetapi bila dilanda pikiran atau perasaan kecewa keinginan minumnya tak dapat dibendung. 

      4.    Histeria

Histeria adalah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, ûdak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.

Contoh kasus:

Ketika Ibu Bakri sedang melayani anaknya makan, datang orang-orang mengetuk pintu, mengucap salam. Dijawabnya dan keluarlah ia. Di luar, kagetlah ia melihat orang banyak mengusung jenazah yang dituuipi kain. Ibu itu langsung bertanya siapa itu ? “ itu kan bukan Kang Bakri !” semua orang yang ditanya diam. Akhimya dia berteriak histeris lalu pingsan (film orang-orang laut)

      5.    Delusi

Delusi adalah menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman. Delusi ini ada tiga macam, yaitu :

a.     Delusi Persekusi

           Delusi perkusi yaitu menganggap keadaan sekitamya jelek. Misalnya seseorang yang mengalami delusi persekusi tidak mau mengenal tetangga kiri kanan karena menganggap jelek.

b.    Delusi Keagungan

              Delusi keagungan adalah menganggap dirinya orang penting dan besar. Contohnya orang seperti itu biasanya gila hormat dan menganggap orang-orang disekitarnya sebagai orang-orang tidak penting. Akhirnya semua orang menjauhi juga.

c.     Delusi Melancholis

                Delusi Melancholis adalah merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium trements, atau hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-otot tak terkuasa lagi.

Contoh kasus:

Pak Joyo orang kampung pada suatu hari dipanggil ke pengadilan untuk diminta kesaksiannya. Tetapi karena takutnya, ia gemetar, keringat dingin mengucur, ditanya ini itu tak bisa menjawab, mulutnya gemetar. Akhirnya jaksa tak memperoleh kesaksian apa-apa darinya.  

        6.    Halusinasi

Halusinasi adalah khayalan yang terjadi tanpa rangsangan panca indera. Dengan sugesti diri orang dapat juga halusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusinasi orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan in menemukan sasarannya. Ini nampak dalam perbuatan-perbuatan penderita. ( penderita itu dapat menyadari perbuatan itu, tetapi tidak dapat menahan rangsang khayalan sendiri). 

        7.    Keadaan Emosi

Keadaan emosi adalah keadaan yang tampak pada keseluruhan pribadinya, seperti gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi atau lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakan lari-larian, nyanyian, ketawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tıdak bernafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu bahasa, termenung, menyendiri.

Contoh kasus:

Dalam liburan, seperti biasa Samsulbahri pulang ke kampungnya, dan biasa pula setiap pulangnya Samsul bermain ke rumah Nurbaya, bekas pacarnya. Kedatangan Samsul di rumah Nurbaya ialah untuk mengulang cintanya. Pada saat ini terketahuilah Samsulbahri oleh Datuk Maringgih, suami Nurbaya. Melihat itu Samsul bahkan menghantam si tua bangka itu. Siti Nurbaya menjerit histeris. Jeritan itu terdengar oleh ayah Nurbaya ayah Nurhaya keluar melihat kejadian itu gemetar, jatuh terus meninggal ( Siti Nurbaya, Marah Rusli ). 

H.  USAHA-USAHA PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN

Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada mental si penderita. Andaikata penyebab sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau peıgi sendiri ke psikolog.

Bila penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan orang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit sehingga tidak takut lagi. Orang takut ular, takut ulat yang berbulu, dapat disembuhkan karena dibiasakan dengan benda-benda tersebut.

Orang yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami musibah, baru berkurang kesombongannya, tetapi mungkin tidak. Andaikata mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan masyarakat sekitarnya dan dirinya sendiri.

KESIMPULAN

Manusia dan kegelisahan sangat erat kaitannya karena setiap manusia pasti setidaknya memiliki satu bentuk kegelisahan pada hidupnya. Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus bisa mengetahui cara atau usaha yang tepat untuk terbebas dari rasa kegelisahan yang sudah dipaparkan. Usaha untuk menghilangkan kegelisahan semua itu bergantung pada diri kita sendiri. Kita harus bisa memerangi ketakutan itu agar kita bisa tenang dan bisa menghilangkan rasa gelisah tersebut.

PENUTUP

Sebagai penutup, saya akan menjelaskan mengapa saya mengambil materi ini sebagai materi, alasan saya sederhana karena saya sering mengalami kegelisahan yang berlebihan sehingga ini adalah materi yang pantas untuk diangkat sebagai penulisan. Terima kasih sudah membaca artikel penulisan saya, silahkan jika ada kritik dan saran mohon untuk ketikkan di kolom komentar. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

https://kbbi.kemdikbud.go.id/

https://indahnurh.wordpress.com/2015/05/07/manusia-dan-kegelisahan/

Buku panduan elektronik Ilmu Budaya Dasar

https://alvipetrahetharia.wordpress.com/2015/01/19/3-macam-kecemasan-menurut-sigmund-freud/

https://www.scribd.com/doc/243228521/Tugas-Kelompok-IBD-kegelisahan-keterasingan-kesepian-ketidakpastian


No comments: